Jumat, 20 Maret 2009

MEMPERSIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT

Tantangan Kesehatan Masyarakat (Public Health Challenges) merupakan suatu masalah yang akan dihadapi sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kesehatan masyarakat, dimana masalah yang mucul di masyarakat akibat perubahan zaman atau modernisasi dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga diperlukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tenaga kesehatan masyarakat sebagai salah satu SDM di bidang kesehatan mengandalkan pendekatan preventif dan promotif guna mencegah timbulnya penyakit dan menjaga masyarakat tetap sehat dan produktif. Dipandang dari segi ekonomi, menanam investasi dan melakukan intervensi pada orang sehat akan lebih cost effective dari pada intervensi terhadap orang sakit. Oleh karena itu, Pembangunan Berwawasan Kesehatan diharapkan sebagai jalan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun, seiring waktu berlalu dan zaman semakin berkembang, makin banyak pula tantangan kesehatan masyarakat yang harus dihadapi antara lain: perubahan lingkungan global dan transisi kesehatan

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh mutu sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berperan sebagai pemikir, perencana dan pelaksana pembangunan kesehatan. Mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan masalah kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai upaya untuk peningkatan mutu kualitas SDM. Salah satu kegiatan yang berperan terhadap pengembangan dan peningkatan mutu SDM kesehatan adalah melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) SDM dan pengembangan institusi pendidikan kesehatan serta pengembangan organisasi dan manajemen.

Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM kesehatan dianggap penting, antara lain karena adanya perubahan struktur, peran dan fungsi organisasi, adanya tuntutan akan mutu pelayanan yang meningkat, serta adanya tantangan untuk berkompetisi dalam merancang dan menyelenggarakan program pembangunan yang mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan Human Development Index (HDI).


Peningkatan dan Pengembangan Kualitas SDM melalui Pendidikan dan Latihan

Pelatihan/Diklat adalah suatu proses yang sistematis untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dari sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas seseorang serta diharapkan akan dapat mempengaruhi penampilan kerja baik orang yang bersangkutan maupun organisasi tempat bekerja.Pendidikan dan latihan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilki.

Diklat yang efektif akan menghasilkan SDM kesehatan yang lebih bermutu, sehingga mampu melaksanakan perubahan, pertumbuhan dan perkembangan baik kinerja SDM kesehatan tersebut maupun kinerja institusi/organisasi tempat bekerjanya. Dengan demikian peranan diklat akan menjadi penting, terutama dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Pendidikan dan latihan yang dilakukan akan meningkatkan standar kompetensi, kemampuan dan karekateristik yang dimiliki oleh SDM berupa pengetahuan, keahlian dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabtannya. Itu semua dimaksudkan untuk efesiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi/unit organisasi dan untuk menciptakan optimalisasi kinerja organisasi/unit organisasi.


Peningkatan Kualitas SDM melalui Pengembangan Institusi Pendidikan Kesehatan

Upaya pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan kesehatan maupun pembangunan bidang lainnya yang terkait dengan kesehatan masyarakat antara lain dilakukan dengan meningkatkan kuantitas sumber daya manusia melalui perencanaan kebutuhan dan peningkatan kualitas melalui jalur pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas mempunyai kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan seluruh sektor kehidupan msyarakat.

Pembangunan jangka panjang di Indonesia telah mrencanakan partisipasi perguruan tinggi jauh lebih besar dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas mempunyai kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan seluruh sektor kehidupon msyarakat. Dengan demikian pendidikan merupakan wahana dan sekaligus cara untuk membangun manusia baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan.

Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dari organisasi pelayanan kesehatan, haruslah diantisipasi oleh institusi pendidikan kesehatan masyarakat. Artinya, jika organisasi pelayanan kesehatan telah bersiap untuk melaksanakan pengembangan organisasi dan manajemen sebagai antisipasi untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks; maka institusi pendidikan kesehatan masyarakat juga harus melakukan pengembangan organisasi dan manajemen untuk mempersiapkan SDM menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks.

Upaya pengembangan institusi pendidikan dapat dilakukan berdasarkan segmen pendidikan, antara lain meliputi :

1. Kurikulum Pendidikan. Kurikulum pendidikan harus selalu dikaji dan dievaluasi agar senantiasa relevan dengan perkembangan tantangan/masalah kesehatan masyaakat.

2. Peningkatan Mutu Pengajaran. Mutu pengajaran dapat dilakukan melalui peningkatan jenjang pendidikan para staf pengajar serta pengembangan metode proses belajar mengajar yang lebih efeisien dan efektif.

3. Pengembangan Institusi. Sebagai antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas dalam jumlah besar. harus dilakukan dengan mengembangkan jenjang pendidikan yang dikelola oleh instansi upaya memenuhi kebutuhan tenaga. kesehatan pada level top dan middle management, maka insitusi pendidikan sebaiknya telah mematangkan rencana dan segera membuka pendidikan Strata 2 dan Srata 3. Adapun upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada level lower management maka institusi pendidikan sebaiknya mematangkan rencana dan segera membuka pendidikan Diploma 3 dan 4.

4. Pengembangan Kerjasama. Institusi pendidikan dengan organisasi pelayanan kesehatan segera mengembangkan kerjasama yang relatif permanen. Pengembangan kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sifat interdependen dan komplementer antar kedua organisasi, sehingga berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk keberhasilan dan kelangsungan pembangunan kesehatan dapat dipenuhi.


Pengembangan Organisasi dan Manajemen

Pengembangan organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan merupakan suatu keharusan untuk mempersiapkan SDM dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat. Pendekatan organisasi birokrasi yang selama ini berlaku dan bersifat sangat hirarkis (top down) atau sentralistis haruslah dirubah menjadi suatu tatanan organisasi pelayanan yang lebih mengutamakan pendekatan kewilayahan. Pengembangan organisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan harus dapat menghilangkan berbagai penyimpangan perilaku birokrasi kesehatan yang tidak bermoral, seperti tidak efisien, tidak efektif, korupsi, kolusi, dan mengabaikan kualitas pelayanan.

Pengembangan organisasi adalah suatu proses sadar dan terencana untuk mengembangkan kemampuan suatu organisasi sehingga mencapai dan mempertahankan suatu tingkat optimum prestasi yang diukur berdasarkan efisiensi. efektifitas dan kesehatan organisasi. Pengembangan manajemen ditekankan pada upaya memperbaiki pengetahuan dan keterampilan para manajer/pimpinan (McGill.1982).

Pengembangan organisasi mengacu kepada strategi reedukasi dan normatif yang ditujukan untuk mempengaruhi sistem kepercayaan, nilai, dan sikap dalam organisasi sehingga dapat beradaptasi lebih baik terhadap akselerasi laju perubahan teknologi lingkungan industri dan lingkungan masyarakat umumnya. Pengembangan organisasi mencakup pula penataan kembali organisasi formal yang sering mulai, diperlancar dan diperkuat oleh perubahan normatif dan perilaku (Gibsori dkk. 1994).

Kegiatan pengembangan organisasi harus dilandasi oleh nilai moral, jika tidak birokrat kesehatan akan mudah tergelincir untuk melakukan kostitusi birokratis; yang pada akhirnya menjadikan rakyat sebagai korban. Dengan organisasi dan manajemen yang baik mempunyai suatu sistem yang mepersiapkan SDM untuk Bersaing dengan arah kebijakan atau program positif. Misalnya menghadapi tantangan lingkungan dan kesehatan ini diperlukan terobosan-terobosan institusional baru diantara lembaga terkait lingkungan hidup dan kesehatan, misalnya dilakukan rintisan kerjasama intensif yang diprakarsai Departemen Kesehatan, Departemen Sosial dan Kementerian Lingkungan Hidup bersama lembaga penyedia data keruangan seperti Bakosurtanal (pemetaan) dan LAPAN (analisa melalui citra satelit).

Pengembangan organisasi dan manajemen pada dasarnya menempatkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sebagai salah satu fokus utama. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, umumnya menjadi tindakan awal (masuk dalam program jangka pendek) untuk melakukan tindakan pengembangan organisasi dan manajemen secara konprehemsif.